yume

yume

Yume Almo

Saturday, 2 July 2011

DONG YI 55

Dong Yi episode 55

Farewell Hee Bin...(Jang Hee Bin, 1659-1701 )
Episode 55

Setelah bertemu dengan anggota dewan istana, Sukjong kembali ke Daejeon dan duduk merenung. Dong Yi mendatanginya, Cheon Na?
Sukjong mengangkat mukanya dan melihat ke arah Dong Yi dengan tercekat.

Jeong Sang Gung mengumumkan keputusan Baginda dan berkata kita harus melakukan perintah Baginda. Semua anggota dewan penyelidik internal terperanjat. Jung Im diperintah untuk segera melaksanakan-nya sekitar pukul 3 sore.

Sukjong dan Dong Yi

Pandangan Sukjong menerawang : Sebagai orang yang sudah terlibat kesalahan di istana akan menerima dan mendapat penghinaan terbesar, bagi Hee Bin bisa dikatakan ini lebih buruk dari kematian itu sendiri. Aku berharap ingin mengakhiri ini dengan mulus untuk-nya, karena aku menghargai Hee Bin sebagai pribadi yang kukenal. Aku berharap bisa mengampuni nyawanya, untuk sesaat..apa ada cara agar aku bisa mempertahankan nyawa itu, aku tidak pernah punya keinginan untuk mengambil nyawanya dengan tanganku sendiri.

Dong Yi hanya bisa pasrah mendengarnya.

PM Yun berusaha menemui Ibunya dan anak buahnya menahan-nya, ia murka apa ini, Ibuku dijatuhi hukuman mati! Yun berusaha melepaskan diri dari anak buahnya.

Seorang petugas masuk ke Chwi Seon Dang dan memberi hormat pada Jang Hee Bin.
Jang Hee Bin : Bagaimana ibu dan kakak-ku, apa yang akan terjadi dengan mereka?

Petugas : Mereka akan dibuang ke pulau terpencil dan akan menerima hukuman mati-nya di sana.

Petugas itu pergi dan Jang Hee Bin menangis sedih untuk Ibu dan kakaknya.

Jang Hee Jae dan Ny. Yoon dibawa dengan kereta di jalanan Doseong. Rakyat mengiringi mereka dengan gembira, mereka senang karena dua orang jahat itu akhirnya dihukum.

Ny. Park menyeret Oh Tae Pung untuk menyaksikan-nya. Oh Tae Pung mendoakan kedua orang itu, sementara istrinya merasa kesal, tidak percaya apa yang dilakukan suaminya. Ny. Park bahkan mem-provokasi massa untuk melempar batu ke arah Ny. Yoon dan Jang Hee Jae. Oh Tae Pung berusaha menahan istrinya.

Oh Ho Yang melarang ibunya, mereka sudah akan menerima hukuman mati. Tapi Ny. Park berkata ia harus melampiaskan kemarahan-nya pada kedua orang itu.

Kereta Jang Hee Jae dan ibunya berlalu dengan diiringi hujan batu dari orang-orang.

Putera Mahkota Yun lari ke Daejeon diikuti anak buahnya.

Kasim Han memberi salam dan Yun ingin menemui ayahnya. Dong Yi keluar, Putera Mahkota Yun?

Yun menarik tangan Dong Yi dan memohon dengan sangat, Yang Mulia! kumohon aku mohon pada anda untuk menyelamatkan ibuku..kumohon bantu saya meyakinkan Ah Ba Mama untuk mengampuni nyawa ibu saya, jika Yang Mulia bicara..Ah Ba Mama akan mengerti dan mendengar anda.

Dong yi merasa menyesal, Putera Mahkota Yun!

Yun berkata ia sendiri akan memohon pada ayahnya. Dong Yi dan Kasim Han menahan-nya. Yun mohon agar Dong Yi membantunya, ia bahkan berlutut di depan Dong Yi untuk memohon.

Dong yi kaget dan ikut berlutut, Putera Mahkota Yun, jangan lakukan ini, saya mohon ini tidak pantas. Yun terus mohon agar Dong Yi mengampuni ibunya dan agar ibunya tetap bisa hidup, karena semua adalah kesalahan-nya, sayalah yang harus disalahkan karena semua terjadi akibat kekurangan saya. Dong Yi susah payah membujuk Yun.

Jang Hee Bin berkata pada dirinya : Beginilah semua akan berakhir dan semua sudah berakhir bagiku.

Dong Yi masih membujuk Yun untuk berdiri, Putera Mahkota Yun, jangan melakukan ini, ini tidak baik untuk kesehatan-mu. Saya mohon, berdiri, Putera Mahkota Yun.
Yun : Mama!
Dong Yi bingung menghadapi Yun.

Bong Sang Gung lari mendatangi, lalu lapor pada Dong Yi kalau Uigyeombu akan segera melaksanakan "Sayak" untuk Jang Hee Bin. Putera Mahkota Yun langsung berdiri, tidak! mereka tidak bisa melakukan itu, mereka tidak bisa melakukan itu!

Yun lari ke chwi Seon Dang dan teriak memanggil ibunya, Eomeoni! Dong Yi berseru memanggilnya, Putera Mahkota Yun!

Di Uigyeombu, Cha Cheon Soo mengerahkan pasukan-nya, perintah sudah dikeluarkan dan harus dilaksanakan, hukuman akan dijalankan sekitar waktu Mi Si (pukul 1-3 sore). Pasukan-nya mengerti.

Jang Hee Bin keluar dari Chwi Seon Dang. Pasukan menahan-nya. Minggir! kata Hee Bin. Ada seseorang yang harus kutemui. Aku harus pergi dan bertemu seseorang sekarang.

Pasukan : Mohon kembali ke kediaman anda ini terlarang, Mama
Hee Bin : Minggir...kurang ajar!!! kalian tidak mendengarku!! Aku harus pergi ke satu tempat..cepat minggir! Minggir! segera!

Yun lari ke Chwi Seon Dang memanggil ibunya tapi ia dicegah oleh pasukan. Jang Hee Bin terguncang melihat putranya. Lalu berusaha mendekati Yun, tapi pasukan juga menahannya.
Yun ingin masuk dan berkata atau nanti aku akan membunuh kalian semua! Ibu!! Ibu!!

Hee Bin : Putera Mahkota Yun!!! Putera Mahkota Yun!

Dong Yi juga sampai di Chwi Seon Dang : Mundur! dan biarkan Putera Mahkota lewat! Ijinkan Putera Mahkota Yun menemui ibunya untuk kali terakhir.
Kapten memberi hormat pada Dong Yi. Dong Yi minta Yun diijinkan masuk.
Kapten : Maafkan saya Mama. Kami tidak bisa mengijinkan itu.

Dong Yi berusaha membujuk Kapten tapi percuma saja, Kapten minta Putera Mahkota Yun untuk dikawal kembali ke Donggungjeon. Yun dibawa paksa dari Chwi Seon Dang untuk pulang. Yun protes dan tetap ingin menemui ibunya. Kedua anak dan ibu itu saling berteriak untuk bisa bertemu sekali lagi tapi sia-sia saja.

Dong yi juga tidak bisa membantu dan ia sangat sedih, Dong yi beranjak pergi tapi Jang Hee Bin menahan-nya : Suk Bin!..Suk Bin!!

Dong Yi berhenti, Hee Bin lari ke arah Dong Yi.

Jang Hee Bin : Yang kau katakan waktu itu...kau pernah berkata kalau kau tidak akan mencelakai Putera Mahkota Yun, apa itu keluar dari ketulusan hatimu ?
Dong yi memandang ke arah Jang Hee Bin.
Jang Hee Bin : Aku baru saja ingin menemui..jika ini adalah saat terakhirku maka aku harus datang dan menemuimu.
Dong yi terperanjat. (Ayumi Himekawa pernah berkata Maya Kitajima adalah musuhnya, tapi justru dialah orang yang paling dekat dengan-nya. Mungkin demikian juga dengan Jang Hee Bin dan Choi Suk Bin)

Jang Hee Bin : Bukankah kau mengatakan padaku kalau semuanya tidak bergantung pada takdir melainkan adalah pilihan yang kubuat.

Jang Hee Bin meraih tangan Dong Yi dan menggenggam-nya. Dong yi membalas genggaman Hee Bin.

Jang Hee Bin : Ya, jika ini benar maka aku akan menganggap ini adalah harga yang harus kubayar untuk pilihan yang kubuat tapi Putera Mahkota Yun..untuk anak itu...tidak bisa karena kesalahanku, dan akan terkena dampaknya.

Dong Yi berbalik dan akan pergi ketika Jang Hee Bin berlutut di depan Dong Yi, membuatnya terperanjat, Mama!

Jang Hee Bin : Katakan ini padaku, apa ada atau tidak kesempatan untuk Putera Mahkota Yun, apa aku masih punya kesempatan untuk membalik-kan takdir Putera Mahkota Yun.

Dong yi tidak bisa mengatakan apa-apa pada Jang Hee Bin yang akhirnya jatuh berlutut di depan-nya dan memohon untuk masa depan putranya. Jang Hee Bin meraung.

Jang Hee Bin : Ya benar kalau ...aku ingin membunuhmu bukan hanya sekali tapi beberapa kali. Aku ingin membunuhmu di berbagai kesempatan tapi sekarang...orang yang bisa menjaga keselamatan Putera Mahkota Yun hanyalah kau, orang yang selalu kupandang rendah dan paling kubenci, orang itu bukan lain adalah kau..

Jang Hee Bin menangis meraung dan menggenggam rok/chima Dong yi.

Jang Hee Bin : Tapi kumohon akhiri pertarungan kita dengan kematianku, jadi aku mohon padamu, demi Putera Mahkota Yun, kumohon selamatkan Putera Mahkota Yun..kumohon selamatkan anak itu, aku mohon kau akan membantuku melindungi anak itu, Suk Bin..Suk Bin, kumohon jaga anak itu, ini adalah permintaan terakhir dan juga tulusku padamu kumohon terimalah permohonanku, kalau kau akan menjaga Putera Mahkota Yun...anakku..kumohon aku mohon padamu..aku benar2 mohon padamu, Suk Bin...kumohon ini adalah permintaan terakhirku, Suk Bin, kumohon terimalah permintaanku..kalau kau akan menjaga anak itu.

Biro penyelidik internal bersiap melaksanakan hukuman untuk Jang Hee Bin. Jeong Sang Gung sudah minta petugas bersiap.
Cha Cheon Soo menghela nafas dan ia memerintahkan anak buahnya untuk mengikutinya ke Chwi Seon Dang.

Jang Hee Bin mengenakan hanbok putih dari kain katun biasa. Petugas masuk ke dalam, waktunya sudah tiba.
Jang Hee Bin : Aku punya permintaan terakhir.

Jung Im membawa Sayak ke Chwi Seon Dang bersama petugas dari kementrian Keadilan.

Sukjong mendengar permintaan terakhir Jang Hee Bin dari Kasim Han. Dia ingin aku menyaksikan kematian-nya dan saat terakhirnya?
Kasim Han terdiam. Sukjong tanya ini benar2 permintaan terakhir Hee Bin?
Kasim Han : Ya, Cheon Na..

Jang Hee Bin menunggu kematian-nya.
Petugas : Hee Bin dari klan Jang, mohon maju untuk menerima perintah kerajaan.

Jang Hee Bin keluar dari Chwi Seon Dang dan jalan mendekati mangkuk Sayak di depan-nya. Jang hee Bin perlahan berlutut di depan Sayak itu. Petugas membacakan perintah Yang Mulia.

Petugas : Hee Bin dari klan Jang, sebagai anggota keluarga Raja Nae Myeong Bu, juga sebagai Ibu kandung Pangeran Penerus sudah terlibat kejahatan serius yang tidak bisa diampuni, mencelakai mendiang Ratu Inhyeon dan juga terlibat kejahatan serius dan ingin mengakhiri nyawa Suk Bin dan Pangeran Yeoning, dan kejahatan ini tidak bisa diampuni.

Putera Mahkota Yun menangis di kediaman-nya, apa yang harus kulakukan sekarang untuk ibu.

Petugas : Jadi aku sudah memerintahkan kalau hari ini Hee Bin dari Klan Jang akan menerima hukuman mati dengan Sayak demi menjaga integritas dan kelangsungan Keluarga Raja dan Dinasti.

Petugas melangkah mundur setelah selesai membaca perintah Sukjong. Jang Hee Bin memandang mangkuk Sayak-nya.
Jang Hee Bin : Apakah kau sudah mengatakan pesanku pada Cheon Na?

Petugas membungkuk membenarkan. Jang Hee Bin melihat ke arah Daejeon, apa kau disana Cheon Na? Apa kau ada di satu tempat..melihatku dari kejauhan?

Sukjong berdiri di paviliun Daejeon dengan pandangan tertuju ke arah Hee Bin. Jang Hee Bin menghadap Daejeon lalu membungkuk menghormat.

Jang Hee Bin : Ini semua bohong, apa yang saya katakan pada anda, kalau saya menyesal memberikan cinta saya pada anda Cheon Na..semuanya bohong..hati Cheon Na yang kutahu tidak akan pernah menjadi milikku tapi tetap saja ingin memiliki hatimu, itulah cinta saya pada anda. Saya bodoh dan naif, saya mengakui kalau semua kejahatan saya membuat anda terluka..saya mohon ampuni saya Cheon Na, saya mohon ampuni saya, saya masih meminta anda menyaksikan kematian saya seperti ini, pada akhirnya tidak bisa membuang sifat saya yang serakah. Tapi saya berharap anda ingat saat terakhir saya, saya harap anda menyaksikan ini, jadi Cheon Na..ingatlah saya...anda harus mengingat saya.

Jang Hee Bin mengambil mangkuk sayak-nya dan perlahan meminum isi mangkuknya.

Sayak itu mulai bereaksi. Sukjong melihat dari kejauhan.

Jang Hee Bin menghabiskan isi mangkuknya lalu batuk darah dan ia merasa tercekik dengan efek racun-nya. Sukjong melihat dengan pedih. Jang Hee Bin dalam sekarat melihat ke arah Sukjong yang terlihat sedih dan berduka.


Kemudian kilasan kehidupan Jang Hee Bin melintas di ingatan terakhir Jang Hee Bin...

Saat bersama Sukjong
Royal wedding
Yi Yun harapan Hee Bin
Sukjong menangis menahan sedih dan sesal.


Jang Hee Bin roboh ke tikar dan ia bernafas tersengal-sengal, lalu menghembuskan nafas terakhirnya.


Semuanya menyaksikan kematian Hee Bin. Sukjong mencoba mengendalikan kepedihan-nya.

Dong Yi mendoakan Jang Hee Bin : Semoga arwah Yang Mulia bisa pergi dengan tenang ke akhirat dan bisa melepaskan semua penderitaan dunia.

Dong Yi menangisi Jang Hee Bin.
Malamnya, RS Istana sibuk menyiapkan obat untuk Putera Mahkota Yun. Kasim kepala kediaman Putera Mahkota tanya kondisi PM Yun. Dayang Putera Mahkota berkata masih sama, Putera Mahkota masih marah2.

Di dalam, Yun ngamuk dan mengusir semua stafnya. Yun melempar barang2 dan ingin sendirian. Dayang-nya membujuk Putera Mahkota, tapi Yun tidak mau tenang, bahkan ia melukai tangan-nya sampai berdarah.

Dayang Yoon cemas dan berkata Putera Mahkota berdarah dan harus dirawat. Yun teriak, tidak perlu pedulikan kalau aku berdarah, aku ingin berdarah sampai mati! Yun berkata : biarkan aku mati, aku tidak akan minum setetes airpun, aku ingin mengikuti ibu! Pergi kalian!! Yun menjerit2.

Kim Gu Seon mengutip doktrin untuk Pangeran Yeoning, tapi Yeoning tidak memperhatikan, sampai gurunya memanggilnya 2 kali. Kim Gu Seon berkata kita berhenti saja belajarnya Yang Mulia.

Yeoning minta maaf pada gurunya karena tidak konsentrasi. Kim Gu Seon tanya, apa Yeoning tidak bertemu Putera Mahkota Yun hari ini. Yeoning mengangguk, ia pergi ke kediaman PM Yun, tapi Putera Mahkota berkata tidak ingin bertemu siapapun.

Kim Gu Seon menasihati, Yang Mulia, saya mengerti perasaan anda sekarang, tapi bagaimanapun, apapun yang terjadi, anda harus tetap fokus Pangeran Yeoning, gunakanlah pelajaran anda untuk menenagkan syaraf anda, dan jangan dikuasai oleh masalah lain.

Yeoning mengerti. Sementara itu ibunya melihat dari jauh, Dong Yi bisa merasakan kalau Yeoning sedih karena kakaknya.

Sukjong mendapat laporan mengenai kondisi Yun yang masih marah2 dan ngamuk terus. Kasim Han berkata Putera Mahkota mogok belajar, lalu menolak semua makanan dan minuman dan bahkan ketika terluka, ia tidak mau dirawat. Sukjong menghela nafas.

Putera Mahkota Yun jalan bersama rombongan-nya dan ia melihat Yeoning yang sedang main tuho, ia terperanjat melihat Yeoning. Pangeran Yeoning melihat PM Yun dan senang sekali, lalu memberi salam dan memanggilnya hyungnim. Yeoning berkata ia sudah menunggu Yun dan ternyata Yun benar2 datang, Yeoning juga cemas dengan kondisi kakaknya yang tidak mau makan, kakak harus makan, kalau tidak bisa sakit.

Yeoning melihat balutan di tangan Yun dan ia sangat cemas. Apa lukanya serius?

Putera Mahkota mengibaskan tangan-nya, cukup! Yeoning kaget sekali, kakak? Yun dingin sikapnya pada Yeoning. Yun berkata jangan memanggilku hyungnim lagi dan aku bukan kakakmu tapi aku adalah musuh yang harus kau hadapi untuk meraih ambisimu dan sebaliknya, aku juga harus menghalangimu melakukannya.

Yeoning bingung, bagaimana mereka bisa jadi musuh, ia tidak mengerti mengapa perlakuan Putera Mahkota Yun sangat kasar padanya.

Putera Mahkota Yun minta Yeoning tidak pura-pura, ibuku ingin membunuhmu dan kau tahu itu. Yeoning mencoba menjelaskan tapi Yun memotong dan berkata jangan panggil aku kakak lagi. Jangan datang padaku dengan senyuman lagi dan mencemaskanku, kau juga harus menganggapku sebagai musuhmu.

Putera Mahkota berkata kita tidak bisa lagi menjadi saudara dan kita hanya bisa menjadi musuh untuk takhta, ini karena seperti inilah kehidupan kita di istana, semuanya tentang intrik.

Putera Mahkota : Jangan mencariku lagi, apa kau mengerti. Lalu ia pergi.

Pangeran Yeoning terisak setelah mendengar kata2 Putera Mahkota. Ae Jung lari dan tanya ada masalah apa. Yeoning berkata tidak ada apa-apa.

Yun melewati tempat main tuho dan ia ingat saat main dengan Yeoning, lalu ia ingat kata2 ibunya, agar ia tetap teguh dan jangan goyah, karena ibunya melakukan semua ini demi dirinya, agar Yun bisa bertahan dan Yun harus bertahan bagaimanapun caranya dan menjadi Raja.

Yun melampiaskan kemarahan-nya pada peralatan tuho itu dan kemudian jatuh ke tanah, menangis karena sedih.

Partai Soron berkumpul. Menteri Chua Sang dari partai Namin berkata mereka harus memilih Ratu baru. Im Sang hyeon berkata kalau Partai Noron melobi agar Dong yi bisa jadi Ratu. Tapi itu tidak mungkin, tidak boleh terjadi karena dia berasal dari golongan Cheonmin.

Mereka setuju, mereka tidak bisa membayangkan kalau suatu hari Yeoning naik takhta, mereka akan memiliki Raja keturunan Cheonmin, ini tidak bisa dibiarkan, bagaimana kita bisa mengijinkan Raja keturunan Cheonmin.

Sementara itu, partai Noron dibawah Jung In Guk juga berkumpul bersama Dong Yi. Shim Yun Taek berkata kalau para tetua Noron mendukung Dong Yi untuk menjadi Ratu. Mereka akan mendukung Pangeran Yeoning untuk menjadi Pangeran Penerus. Mereka ingin mempertaruhkan nyawa untuk ini.

Dong Yi : Ji Ui (jabatan Shim Yun Taek) aku sudah mengatakan kalau aku tidak setuju mengenai ini.

Shim Yun Taek terus membujuk Dong Yi, meskipun ini bukan niat anda Yang Mulia, tapi Pangeran Yeoning sekarang terlihat sebagai ancaman bagi posisi Putera Mahkota, bahkan rakyat di pasar tahu masalah ini. Apa anda ingin berkata kalau anda tidak menyadari dan menyangkal ini? Sekarang orang mulai melihat apa Pangeran Yeoning berpotensi sebagai penerus takhta. Inilah mengapa Partai Noron mendukung Pangeran Yeoning dan partai Soron akan menganggap Pangeran Yeoning sebagai ancaman politik.

Ini adalah jalan yang harus diambil oleh Pangeran Yeoning, Yang Mulia. Jika Pangeran Yeoning tidak berhasil naik takhta maka nyawa Pangeran Yeoning akan terancam.

Dong Yi tahu itu, semuanya seperti yang dikatakan mendiang Ratu Inhyeon.

Dewan istana berkumpul dan berdebat mengenai calon Ratu. Pihak Noron ingin Dong yi diangkat sebagai Ratu karena ia pantas untuk itu sebagai anggota Keluarga Raja, tapi partai Soron menolak karena status Cheonmin Dong yi dan rakyat pasti tidak menyukainya. Shim Yun Taek berkata partai Soron sudah menghina Dong yi dan keluarga Raja. Kedua pihak saling berdebat, Sukjong membentak mereka, cukup! Sukjong marah.

Im Sang Hyeon mohon agar Sukjong mempertimbangkan mengangkat Ratu baru demi posisi Putera Mahkota Yun.

Cha Cheon Soo menghadap Dong yi dan membahas masalah posisi Ratu. Dong Yi menyadari kalau ia naik sebagai Ratu maka Putera Mahkota Yun akan terancam posisinya.

Cha Cheon Soo mencemaskan keselamatan Dong yi dan P. Yeoning kalau ia menolak menjadi Ratu. Untuk menjaga Putera Mahkota Yun, tidak ada pilihan untuk melepaskan ini.
Seo Yong Gi juga membenarkan, sama seperti Putera Mahkota Yun yang perlu bertahan dengan menjadi Raja, maka hal yang sama juga berlaku untuk P. Yeoning, satu-satunya cara agar P. Yeoning bertahan adalah menjadi Raja.

Dong Yi : Jika memang demikian, kita harus membuat mereka berdua menjadi Raja.

Cha Cheon Soo dan Seo Yong Gi terpana, Yang Mulia?

Dong Yi : Mengapa? mengapa kita harus menyimpulkan dan berpikir hanya salah satu diantara mereka yang bisa menjadi Raja. Ini adalah cara untuk menjamin keselamatan Putera Mahkota Yun dan juga Pangeran Yeoning.

Seo Yong Gi : Yang Mulia? apa yang anda maksudkan?
Dong Yi : Aku tidak akan melepaskan kesempatan ini, bahkan jika aku perlu mempertaruhkan segalanya, tidak masalah, aku akan mempertaruhkan segalanya dan akan menjaga hidup Putera Mahkota Yun dan Pangeran Yeoning.

Dong yi bersama Yeoning dan ia tanya apa Yeoning pergi ke kediaman Putera Mahkota. Yeoning membenarkan tapi dia hanya bisa mengucapkan salam dari luar, meskipun ia berkata pada saya jangan datang dan mencarinya lagi, tapi, saya tetap adalah adiknya, meskipun Putera Mahkota Yun tidak menyukai saya tapi saya tetap...saya akan..

Yeoning sedih. Ibunya menghibur, kalau Putera Mahkota bukannya tidak menyukaimu, Geum-ah, dia hanya merasa bersalah karena dirinya sendiri, itu yang membuatnya menderita.

Yeoning : Benarkah Ibu? kakak tidak benar2 membenciku, apakah kami bisa seperti dulu, ketika dia mengajariku main tuho dan kaligrafi?
Dong Yi : Ya, tidak lama lagi. Putera Mahkota Yun akan kembali menjadi kakak yang hebat untukmu, tidak akan lama lagi.

Yeoning tersenyum. Dong Yi berkata, apa kau percaya pada ibu, Geum-ah? ibu disini berjanji padamu kalau ini akan terjadi. Ibu akan menjagamu dan Putera Mahkota Yun, ini adalah sumpah ibu padamu. Yeoning menghambur ke pelukan Ibunya.

Putera Mahkota Yun ingin membakar tumpukan buku2. Anak buahnya berusaha mencegahnya, tapi Yun marah dan minta mereka minggir. Yoon Sang gung berkata kalau buku2 itu adalah buku yang penting dan dibutuhkan untuk belajar bagaimana menjadi Raja.

Putera Mahkota Yun : Itulah alasanku membakarnya! Buku2 ini tidak lagi berguna bagiku!

Sukjong tiba dan membentak, apa yang terjadi di sini! Ia masuk dan melihat tumpukan buku2 yang akan dibakar oleh Yun.

PM Yun : Buku2 ini tidak berguna jadi lebih baik dibakar saja.
Sukjong kaget : Kau akan membakarnya?
PM Yun membenarkan : Tidak lama Choi Dong yi akan menjadi Ratu dan saya akan diturunkan dari posisi saya, jadi saya tidak perlu buku-buku ini lagi.

Sukjong : Hentikan semua ini, bagaimana kau bisa begitu kekanak-kanakan dan mengatakan omong kosong seperti itu!
Yun : Ini yang dikatakan semua orang, ini juga keinginan Ah Ba Mama untuk mengganti saya dengan P. Yeoning untuk naik takhta.
Sukjong : Putera Mahkota!!

Sukjong termangu di depan kediaman Yun dan marah. Dong Yi menemui Sukjong dan keduanya duduk di lokasi favorit mereka.

Dong Yi memohon agar Sukjong memahami perasaan Yun, jangan tersinggung dengan kata-kata Putera Mahkota Yun, anda tidak boleh. Dalam saat ini, tidak ada yang merasa lebih sedih dan terluka dibanding Putera Mahkota Yun.
Sukjong : Dong Yi!
Dong Yi : Chonun (saya) tidak akan naik menjadi Ratu ..Cheon Na
Sukjong : Tapi, Dong Yi...

Dong Yi : Hanya dengan cara seperti itu saya bisa mencegah Keluarga Raja menderita dengan tragis lagi Cheon Na, hanya karena anggota keputren harus naik menjadi Ratu, hanya karena alasan itu..Hee Bin harus menderita dan terperangkap sepanjang hidupnya dengan keinginan untuk mencapai posisi Ratu dan dia sudah mempertaruhkan nyawanya untuk ambisi itu dan berakhir dengan tragis, ini alasannya, ini semua memberikan luka emosi pada kami Cheon Na.

Jadi sebagai anggota keputren, jika ingin meraih posisi Ratu, maka akan membawa dan mengulang tragedi ini lagi untuk Keluarga Raja.

Sukjong : Jadi...apa kau ingin berkata kalau kau menolak jabatan ini dan semuanya, apa kau bermaksud untuk menolak posisi Ratu yang berhak kau dapatkan?

Dong Yi : Ini karena saya punya hal yang lebih saya sayangi dan hargai, dibandingkan pada apa yang seharusnya menjadi milik saya, atau naik ke posisi yang lebih tinggi, ini sesuatu yang saya sayangi, saya mohon jangan meminta saya untuk kehilangan sesuatu yang paling saya sayangi, Cheon Na, lagipula penunjukan ini tidak ada gunanya bagi saya atau bahkan kekuasaan atau kekuatan yang bisa saya dapatkan. Saya mohon ijinkan saya menjaga apa yang paling saya sayangi..juga saya mohon jangan ijinkan tragedi lain terjadi di dalam Keluarga Raja dibawah tangan anda, saya mohon ..mohon lakukan Cheon Na

Sukjong tidak bisa mengerti Dong Yi. Dong Yi dengan sepenuh hati memohon pada Sukjong.
Dong Yi dan Sukjong kembali ke kediaman masing-masing dan berpikir.

Petugas Min lapor pada Jang Mu Yeol kalau Baginda mengeluarkan perintah untuk memilih Ratu baru.

Do Seong ji membacakan keputusan untuk segera mengangkat Ratu untuk mengamankan Keluarga Raja, Sukjong memerintahkan untuk melarang anggota Keluarga Raja untuk naik menjadi Ratu dan keputusan ini tidak bisa dilanggar oleh keturunan yang akan datang.

Dong Yi bersama rombongan-nya, Jang Mu yeol menemui Dong Yi, Apa ini adalah perbuatan Yang Mulia? Apa ini keputusan Yang Mulia..untuk menolak penunjukan sebagai Ratu, apa ini keputusan anda..
Dong Yi : Ya, benar.

Jang Mu Yeol terlihat kesal, pada akhirnya, anda akan menyesali keputusan yang telah anda buat mengenai ini, Yang Mulia, anda sudah menolak tawaran saya untuk membantu anda, dan bahkan dengan inisiatif anda melepaskan kesempatan besar untuk memperoleh kekuatan dan kekuasaan yang seharusnya menjadi milik anda.

Dong Yi : Ada yang heran apa ini benar. Mungkin dimata Yeong Gam kau mengira aku tidak ambisius dan membosankan tapi di mataku, pandanganku mengenai Yeong Gam adalah, mengejar dan menginginkan ambisi dan keserakahan, penghianatan pada yang lain, meninggalkan yang lain, akan ada darah dan air mata dan di dunia ini hanya akan terjadi kekacauan yang harus dibayar dengan darah dan ini bukan segalanya di dunia ini.

Aku menasihatimu jangan berpikir kalau semua orang itu seperti dirimu. Di dunia ini masih ada banyak yang tidak perlu saling menginjak atau saling melanggar yang lain untuk bertahan, demi seseorang (yang diharapkan, spt Putera Mahkota), mereka bisa mengorbankan diri sendiri dan merasa bahagia karena bisa melindungi orang lain, masih ada banyak di dunia.

Kau tanya mengenai politik karena ini istana dimana orang dipaksa untuk melakukan intrik..Tidak, tidak sama sekali, aku mohon jangan pikirkan itu. Aku akan membuktikannya padamu, tanpa manipulasi dan taktik, seseorang bisa meraih ambisinya dan harapannya tanpa menggunakan cara-cara itu, di istana ini, ini juga dikatakan sebagai politik.

Dong Yi berlalu. Petugas Min merasa tidak enak, Jang Mu Yeol mengatakan kalau Dong Yi itu benar2 bodoh dan tidak mengerti mengapa Dong yi seperti itu.

Jang Mu Yeol bertekad ia akan mendekati Ratu yang baru dan kita lihat apa itu kekuasaan, dan saat itu, Dong yi akan benar2 menyesali apa yang sudah ia katakan saat ini. Tunggu dan lihat saja.

Dong Yi sampai di Bo Gyeong Dang dan ia mengingat percakapan-nya dengan Seo Yong gi, Cha Cheon Soo, dan Shim Yun Taek, saat itu Dong Yi berkata yeoning juga akan naik takhta.

Semuanya kaget. Dong Yi berkata hanya itu satu2nya cara agar Yeoning selamat.

Seo Yong Gi mengerti, jadi maksud Yang Mulia akan menjadi Seje (Saudara Putera Mahkota. Yeongjo aslinya adalah Seje atau dianggap pewaris, dia diurapi sebagai Pangeran Pewaris tapi bisa digantikan, terjadi th 1720. Gyeongjong membuat Pangeran Yeoning sebagai pewarisnya tahun 1721 dan mengangkatnya sebagai Hwang Seje.)
Yang Mulia berniat melatih dan mendidik Pangeran Yeoning untuk naik takhta setelah Putera Mahkota Yun sebagai pewarisnya.

Shim Yun Taek kaget, apa? Cha Cheon Soo setuju, jika Pangeran Yeoning menjadi Seje, maka akan menjamin keselamatan keduanya, baik Putera Mahkota Yun maupun Pangeran Yeoning.

Dong Yi : Inilah yang aku ingin lakukan, aku harus menjaga keselamatan mereka berdua.

Akhirnya, Ratu Inwon masuk ke istana dengan upacara megah. Sukjong terlihat hampa dan hanya melakukan saja semua upacaranya.

Do Seong Ji membaca perintah menunjuk Klan Kim dari Gyeongju sebagai Ratu.

Sukjong dan Ratu Inwon saling menghormat. Keduanya mendapat penghormatan dari dewan istana. Panjang umur Jung Jong Mama!

Ratu Inwon (1687-1757)
Dong Yi dan semua anggota keluarga Raja lainnya menghadap untuk menghormat pada Ratu Inwon. Ratu Inwon datang, semua membungkuk memberi hormat.

Ratu Inwon jalan bersama pengiringnya dan masuk ke Daejojeon lalu ketika lewat, ia melihat Dong Yi, ia berhenti dan mendekati Dong yi.

Ratu Inwon : Kau pasti Suk Bin.

Dong yi sedikit terkejut, benar, Jung Jong Mama, salam saya Yang Mulia.
Dong Yi membungkuk pada Ratu Inwon, tapi Ratu Inwon dingin menanggapinya.

Anggota biro internal mulai membicarakan Ratu baru mereka, betapa dinginnya ia menanggapi Suk Bin. Membuat merinding saja. Bagaimana Ratu bisa seperti itu pada anggota kerajaan yang usianya lebih tua.

Yoo Sang gung masuk dan menghentikan anak buahnya, jangan bicara omong kosong. Eun Geum minta maaf, tapi kami mencemaskan Suk Bin. Yoo Sang gung berkata hentikan, jika kalian tetap seperti itu, ini akan membuat Suk Bin dalam kesulitan. Jeong Sang Gung berkata agar mereka semua bubar dan melanjutkan tugas mereka.

Jung Im merasa mereka punya alasan untuk cemas, karena tadi itu memang menegangkan.
Bong Sang gung juga kesal karena perlakuan Ratu Inwon pada Dong Yi, ini penghinaan di depan publik. Dong Yi justru santai dan tidak terpengaruh. Dong Yi juga minta Bong Sang gung dan Ae Jung menjaga bicara dan sikap mereka kepada Ratu Inwon.

Ratu Inwon mengeluh, mengapa perabot di kediaman-nya tidak disiapkan sebelumnya. Ratu Inwon berkata kalau seragam stafnya juga dibawah standar dan harus mengikuti aturan.

Ayah Ratu Inwon, Kim Joo Shin membawa Jang Mu Yeol menghadap Ratu. Jang Mu yeol memberi salam pada Ratu, kebetulan Jang Mu yeol dekat dengan ayah Ratu Inwon. Ratu Inwon ingin mendapatkan penjelasan mengenai Choi Suk Bin dan P. Yeoning.

Yoo Sang gung mencari Dong Yi di kediaman-nya.

Ratu Inwon ingin tahu, ia dengar Choi Suk Bin adalah kesayangan Baginda, dan ia mendengar rumor kalau Choi Suk Bin ingin menggoyahkan posisi Putera Mahkota Yun dan menggantikannya dengan Pangeran Yeoning. Ratu Inwon tanya apa rumor itu benar?

Jang Mu Yeol meninggalkan Daejeon dan terlihat menang. Di dalam, Ratu Inwon merenung.

Sementara itu, Yoo Sang Gung memberikan daftar staf baru pada Dong Yi. Dong yi melihat daftar dan berkata jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Yoo Sang gung membenarkan, karena Ratu Inwon sudah masuk istana jadi perlu lebih banyak dayang dan staf. Dong Yi mengerti, dan ia tanya kapan upacara penerimaan Nain mulai?

Biro musik bersiap untuk upacara. Yeong Dal tanya apa Ratu Inwon akan hadir. Hwang ju Shik menjawab seharusnya, tapi waktu Ratu Inhyeon masih hidup, ia menyerahkan semua urusan protokoler pada Dong Yi, tapi sesuai protokoler, Ratu adalah pemilik Nae Myeong Bu. Yeong Dal berkata akan sangat bagus kalau yang jadi Ratu adalah Dong Yi. Hwang Ju Shik membenarkan.

Biro internal memeriksa persiapan upacara, Dong yi dan rombongan tiba. Jeong Sang gung dan Jung Im memberi salam. Dong Yi memuji kerja anak buahnya. semua memberi salam pada Dong Yi. Lalu Yoo Sang Gung minta Dong Yi duduk, upacara akan mulai.
Dong Yi : Bagaimana bisa mulai, Ratu Inwon belum tiba di sini.

Yoo Sang Gung terkejut. Dong Yi heran, ada apa, kau tidak mengatakan ini ke Daejojeon?

Yoo Sang Gung sadar, ia lupa! Ini karena di masa lalu Ratu Inhyeon selalu menyerahkan pada Yang Mulia Suk Bin untuk mengurus masalah2 seperti ini, jadi..

Dong Yi terperanjat, Yoo Sang Gung..

Ratu Inwon dan rombongan tiba, ini benar2 skenario yang...menarik.

Semua memberi hormat, Yang Mulia!

Ratu Inwon pada Suk Bin : Pemilik Nae Myeong Bu yaitu aku tidak ada dalam upacara ini, sepertinya semua sudah diambil alih oleh dirimu.
Dong Yi melihat ke arah Yoo Sang gung dan Jeong Sang Gung dengan serba salah.

Di kediaman Ratu,
Ratu Inwon bersama Dong yi dan Jeong Sang Gung : Hari ini melihat upacara Nain, bisa dikatakan orang seperti apa dirimu.
Jeong Sang Gung berusaha menjelaskan, Ratu Inwon? Ini adalah murni kesalahan biro internal, Suk Bin Mama tidak tahu masalah ini...

Ratu Inwon : Jangan datang ke sini untuk menasihati, kau harus menebus kesalahanmu. Kau bisa pergi.
Jeong Sang Gung : Yang Mulia?
Ratu Inwon : Apa yang kau lakukan...keluar. Jeong Sang gung keluar.

Diluar, Jeong Sang Gung menemui Bong Sang gung dan Ae Jung yang tanya mana Suk Bin Mama, Jeong Sang Gung berkata kali ini, kita sudah membuat masalah, sepertinya Ratu Inwon salah paham.

Dong Yi : Maafkan saya Yang Mulia, semuanya adalah kesalahan saya, saya mohon jangan menghukum mereka.
Ratu Inwon : Ya, ini baru beberapa hari..di istana, ada banyak hal yang harus kau tangani, tapi aku punya rencana untuk memperbaiki dan mengubah masalah itu, karena kita sudah di sini, aku ingin berdiskusi denganmu..ini mengenai pernikahan Pangeran Yeoning.

Dong Yi terkejut, Ratu Inwon? Apa anda berkata pernikahan Pangeran Yeoning?

Ratu Inwon : Ya, itu yang baru saja kukatakan.

Dong yi : Tapi Yang Mulia... Pangeran Yeoning masih sangat kecil.

Ratu Inwon : Tidak..tidak, Pangeran Yeoning sudah cukup dan pantas usianya untuk membahas masalah pernikahan-nya, Suk Bin. Kau tahu, di istana, kecuali Pangeran Penerus, semua Pangeran harus tinggal di luar istana, setelah pernikahan-nya, dia akan tinggal di kediaman di luar istana.

Dong Yi : Maaf Ratu Inwon tapi apa yang anda katakan...
Ratu Inwon : Itu benar, aku berkata jika Pangeran Yeoning sudah menikah, akan bagus jika Pangeran Yeoning meninggalkan istana, itu adalah niatku.

Dong Yi kaget sekali, Mama?

Dong Yi 54


thanks to :http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/10/dong-yi-episode-55.html

No comments:

Post a Comment