Buah Kesemek
sumber :
http://andri114.blogspot.com/2010/10/buah-kesemek.html
Buah ini adalah salah satu buah istimewa bagiku , enak, dan berdaging tebal serta kalau di diskripsikan rasanya seperti buah sawo yang lebih keras sedikit dan sangat manis .
Berikut ini artikel mengenai kesemek:
Kesemek
adalah nama sejenis buah-buahan dari marga Diospyros. Tanaman ini
dikenal pula dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris dinamai
Oriental (Chinese/Japanese) persimmon. Nama ilmiahnya adalah Diospyros
kaki. (‘Kaki’, bahasa Jepang, adalah nama zat tanin yang dihasilkan buah
ini).
Sepintas kesemek (Diospiros kaki) mirip buah
apel, jika sudah matang warna kulitnya kekuningan. Rasanya manis dengan
tekstur daging renyah seperti pepaya mengkal dan berangsur lunak
seiring dengan matangnya buah. Selain dimakan sebagai buah meja, kesemek
cukup potensial sebagai bahan baku manisan atau selai.
Jika sedang musim, buah kesemek sangat melimpah. Pasar kurang bisa menyerap buah karena tidak semua orang menyukainya.
Kondisi
ini seringkali menjadikan harga buah sangat murah. Perlu dilakukan
penganekaragaman olahan kesemek paska panen agar citarasa, daya tahan
serta nilai ekonominya meningkat.
Kandungan dan Manfaat
Berdasarkan riset, diketahui ternyata banyak zat kimia hebat di dalam
buah kesemek. Di antaranya terdapat senyawa-senyawa antioksidan yang
selain berkhasiat mencegah kanker juga menghambat proses penuaan dini.
Mengonsumsinya dapat menghilangkan dahaga, menyehatkan paru-paru dan
menguatkan limpa.
Buah yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai food of the
God alias makanan para dewa ini mempunyai nilai gizi yang cukup baik.
Dibandingkan semangka dan apel kandungan vitamin C juga A jauh lebih
tinggi. Setiap 100 g kesemek mengandung kalori 78 kkal, protein 0,8 g,
lemak 0,5 g, karbohidrat 20 g (terutama fruktosa dan glukosa), kalsium 6
mg, vitamin A 2.710 SI, vitamin C 11 mg dan vitamin B1 0,05 mg. Nilai
energinya 320 kJ/100 g.
Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki,
yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama
dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai
kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan
pengobatan penyakit hipertensi.
Satu poin penting, sebutir kesemek setiap hari dapat membantu
mencegah pengerasan pembuluh darah. Kesemek juga berkhasiat menjaga
tekanan darah agar tidak melewati ambang normal ( Tekanan Darah Tinggi )
. Tepeliharanya kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah
adalah kunci utama terpeliharanya kesehatan jantung.
Nah, Tuhan telah menciptakan kesemek dengan segala nilai lebihnya.
Sepatutnya kita memanfaatkan kelebihan itu untuk kebaikan diri kita dan
keluarga, bukan sebaliknya menganggap remeh sesuatu yang berharga.
Kesemek juga kaya akan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan
pencegah kanker, phytochemical lutein, betakaroten dan serat. Kandungan
polifenol di dalam kesemek dapat menurunkan kolesterol jahat dan
mencegah penyakit jantung.
Sedangkan serat kesemek dapat mengikat zat karsinogen dan
mengelurakannya dari saluran cerna, manfaatnya kanker saluran pencernaan
bisa dicegah. Serat juga mencegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem
pencernaan.
Buah kesemek yang matang dan empuk, yang telah hilang rasa sepatnya,
setelah dipanen dapat dimakan dalam keadaan segar, atau daging buahnya
diproses menjadi puri, es krim, selai, agar-agar, dan sebagainya.
Beberapa kultivar yang berasa sepat dapat diolah menjadi produk kering
yang enak rasanya, mirip dengan buah ara yang kering.
Zat taninnya yang disebut ‘kaki’ dimanfaatkan dalam
penggambaran pakaian atau kertas agar tahan lama, pemanfaatan utama saat
ini adalah dalam berbagai kerajinan tangan. Tanin ‘kaki’ juga digunakan
sebagai bahan proteolitik dalam pembuatan arak beras Jepang, dan dalam
pengobatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Budidaya Kesemek
Walaupun asal-usulnya dari daerah subtropik, kesemek dapat beradaptasi
dengan berbagai cuaca pada iklim sedang yang hangat, seperti yang
dijumpai di dataran tinggi daerah tropik. Pengalaman di Asia Tenggara
menunjukkan bahwa iklim musiman yang menonjol tidak diperlukan.
Pembudidayaan kesemek berhasil baik di dataran tinggi di atas 1000 m
dpl; tetapi dijumpai juga beberapa contoh pohon kesemek yang berbuah di
dataran rendah, misalnya di Kucing (Sarawak).
Lahan yang ternaung penting sekali untuk menghindari
kerusakan daun muda yang masih lemah dari embusan angin, dan menghindari
terjadinya lecet-lecet pada buah. Pohon kesemek toleran terhadap
berbagai tipe tanah, tetapi lebih mudah mempertahankan hasil produksi
yang tinggi jika ditumbuhkan pada tanah dalam tetapi tidak terlalu
berat, dan yang baik drainasenya. Keasaman yang dianjurkan ialah pH
antara 5,5-6,5.
Pohon kesemek berukuran kecil sampai sedang, 15 m atau kurang, dioesis
(dioecious, berumah dua) dan kadang-kadang monoesis, berbatang pendek
dan bengkok-bengkok, banyak cabang, serta menggugurkan daun. Daun dalam
dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar,
bundar telur sampai jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.
Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter,
di ketiak daun, berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan
bersegi empat, hijau kekuning-kuningan sampai merah, dengan daun kelopak
yang tidak rontok.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan kesemek di Indonesia dan Malaysia biasanya melalui pemisahan
tunas akar yang berumur beberapa tahun. Tanaman yang berasal dari benih
cenderung bercabang kurus-kurus clan lemah. Di daerah subtropik,
perbanyakan kesemek biasanya dilakukan dengan sambungan mata tunas
dewasa di atas batang bawah yang berasal dari benih. Setek sangat sulit
berakar.
Saat perbanyakan yang tepat merupakan hal yang penting, sebab jika masa
pertumbuhan pucuk secara alami terlewati, pertumbuhan akan terhambat
beberapa tahun; hal ini merupakan masalah tersendiri pada kesemek. Sama
halnya juga dengan saat potion sedang tak berdaun, dan hati-hatilah agar
perakarannya tidak rusak.
Jarak tanam bergantung kepada kesuburan pohon dari- berbagai kultivar;
dianjurkan variasi antara 6 m x 4,5 m (setara dengan 370 pohon/ha) dan 5
m x 2,5 m (setara dengan 800 pohon/ha). Di daerah tropik, pertumbuhan
kesemek cenderung lebih subur, dan umumnya diperlukan jarak tanam yang
lebih jarang.
Pemeliharaan
Pembuangan kuncup dan penjarangan bunga dianjurkan untuk menekan
kecenderungan terjadinya berbuah dua-tahunan. Tambahan pula buah-buah
yang masih kecil hendaknya juga diperjarang sampai tinggal satu atau
paling banyak dua butir pada setiap pucuknya, agar diperoleh buah yang
baik kualitasnya.
Pemupukan utama, baik dengan pupuk kandang maupun pupuk
buatan hendaknya dilaksanakan 1-2 bulan sebelum panen. Kelebihan
nitrogen agar dihindari, sebab akan merangsang kesuburan tanaman,
menambah rontoknya buah yang masih kecil-kecil, dan mempercepat
pertumbuhan buah sehingga akan terjadi rongga di bawah daun kelopak.
Buah kesemek dipanen dengan cara tangkai buahnya dipotong, sehingga daun
kelopaknya tetap menempel pada buah. Buah yang belum tua tidak akan
menjadi enak dan manis. Di Jepang, digunakan peta warna untuk memastikan
bahwa buah yang dipetik itu warna kulitnya optimal. Sebagian besar
kultivar dapat disimpan buahnya di dalam ruang pendingin pada suhu + 1° C
sampai -1° C selama 2-4 bulan.
Pangsa Pasar
Kesemek memang bukan apel. Pamornya sebagai buah pun jauh di bawah apel
impor maupun lokal. Rasanya jarang’ sekali ada yang menjadikan kesemek
sebagai buah favorit. Sulit menemukannya di supermarket atau toko-toko
buah berkelas. Bila ingin kesemek, carilah di pasar tradisional.
Tak perlu repot-repot menawar karena harganya sudah murah. Biasanya tak
sampai Rp 5.000 per kilo. Mungkin karena identik dengan harga murah,
kesemek kadung dicap sebagai buah rakyat. Entah karena faktor ini atau
sebab lain, banyak yang enggan membeli kesemek untuk disuguhi menjamu
tamu lantaran gengsi.
Buah ini cukup penting dalam tradisi Tiongkok dan Jepang, sehingga nilai
komersialnya tinggi di sana. Kini komersialisasi produksi kesemek telah
merembet dan meluas ke Selandia Baru, Australia dan Israel. Ekspor dari
Israel inilah yang dinamai sebagai Sharon fruit.
Di Indonesia, Malaysia dan Thailand, produksi kesemek umumnya hanya
cukup untuk konsumsi lokal. Sumatera Utara, khususnya wilayah Brastagi,
di waktu lalu pernah secara tetap mengirimkan kesemek untuk Singapura,
namun kini terhenti karena kualitasnya terdesak oleh kesemek produk
negara-negara lain.
Tempat-tempat lain di Indonesia yang menghasilkan kesemek di antaranya
adalah Jawa Barat dan Jawa Timur, di mana buah ini ditanam pada
daerah-daerah tinggi di pegunungan.
Gambar kesemek