yume

yume

Yume Almo

Friday 5 August 2011

YuIAKiOu ( Book 1, Part 2 )


PART 2

YUIAKIOU
YuIAKiOu
By: Rey and Almo Yume

Ini adalah kisah yang sempat dibuat oleh sahabatku, namun akhirnya aku diminta untuk menuliskannya dan melanjutkannya sampai selesai. Di bawah bimbingannya aku menulis cerita ini , cerita tentang perlajalan cinta Ichio Hoshiki bersama para sahabatnya, cerita ini kami persembahkan untuk para sabahat tercinta, dan kepada seluruh pembaca, semoga menarik untuk dibaca.

Pagi hari
Di Rumah Keluarga Uizuki

Ny. Uizuki           : Amai !! semalam kau menemui Ichio Lagi ?!
Amai                    : eh?! ( kaget ) tidak…
Ny. Uizuki           : sejak kapan kau mulai berbohong ?! Ibu melihat kalian berdua di taman Semalam.
Amai                    : ( DEG )
Ny. Uizuki           : kau telah berjanji tidak akan menemuinya lagi, kenapa kau melanggarnya? Ibu tak mengerti harus mengatakan apa lagi padamu!! ( pergi )
Amai                    : ( menunduk sedih, merasa bersalah) Maaf ….!! ( ingin menangis)

Siang Hari
Di Taman

Ichio                    : < lama sekali ?! kemana dia ya?! > ( celingak – celinguk )
Amai                    : ( berjalan mendekati Ichio dengan wajah muram )
Ichio                    : kau kenapa?! Ada masalah?!
Amai                    : ( memandang Ichio )
Ichio                    : Eh?!!!!
Amai                    : (menutup wajahnya dengan kedua tangannya , seperti mau menangis )
Ichio                    : ( memeluk Amai ) Kau dimarahi lagi ?!
Amai                    : ( mengangguk ) kemarin Ibu melihat kita berdua disini!!( membenamkan kepalanya lebih dalam ke dada Ichio )
Ichio                    : ( menepuk – nepuk punggung Amai )
Amai                    : ( merasa lebih tenang )
Ichio                    : ( melepaskan pelukan pelan – pelan ) Amai tolong dengarkan aku sebentar ya …. Aku memiliki satu permintaan untukmu!
Amai                    : ( mendengarkan ) eh ?!
Ichio                    : aku ingin kita tidak bertemu dulu, sampai kau masuk Universitas itu dan tunggu sampai emosi Ibumu mereda.
Amai                    : Tapi kan ….
Ichio                    : ( menutup mulut Amai dengan satu jari ) setelah itu kita bisa saling bertemu kan ..?! Jadi bersabarlah … ( berkata dengan lembut ) aku juga akan bersabar …
Amai                    : Kak Ichio …!! ( dadanya terasa hangat dan sedikit sedih, serasa ingin menangis )
Ichio                    : Karenanya kau harus berusaha !! ( mendekatkan wajah ke Amai, lalu menyetuhkan hidungnya ke hidung Amai )
Amai                    : ( memerah )
Ichio                    : ( masih dalam posisi sama ) kalau ada waktu  aku akan menelpon, jangan sampai Ibumu tau …, kau mengerti ?!!
Amai                    : ( mengangguk panic, dan berdebar ) hemmmm!!!
Ichio                    : ( mencium pipi Amai )
Amai                    : ( kaget ) …..

saat di Taman bersama Amai, Ichio mencium pipi Amai dengan lembut

Di Perusahaan
Gudang
Otaku                  : Ichio kamu sudah menghitug yang di sebelah sana ?
Ichio                    : belum Pak
Otaku                  : Tolong cepat dihitung ya..!!
Ichio                    : iya baik ( berjalan menuju kardus – kardus yang ada di Gudang ) eh?! ( terkejut melihat sesuatu ditumpukan kardus )

Di Universitas 

 Yume Uchigawa     ( 19 th, wanita )  : syukurlah hari ini berjalan lancar
Ouyama Ichiro( 20 th, laki – laki )      : kau lumayan hebat Yume…, bisa mempresentasikannya dengan baik hari ini!
Yume                   : iya tentu saja ini semua karena aku memiliki obyeknya sendiri jadi tersa lebih mudah.
Ouyama               : Eh Obyek???!! Maksudmu anjing kecil itu?!
Yume                   : he’emmm … ( mengangguk )
Ouyama               : tapi kenapa yidak kelihatan di rumah kau taruh mana??
Yume                   : ya itu sih…, karena aku takut Bibi akan marah – marah … maka..

Di Jalan
Dalam Mobil

Ny. Uizuki           : setelah tesnya selesai kau harus segera pulang!
Amai                    : baik Ibu …!! ( mengangguk )

3 Jam Kemudian
 Di Jalan
Menuju Perusahaan

Yume                   : aku harus cepat mereka belum aku beri makan , mana sudah sore lagi…!! ( berlari )


Sementara itu …
Di Gudang 
         
Ichio                    : ( merapikan kardus)
Yume                   : ( berlari masuk ke Gudang dan melihat Ichio ) Eh…????!! Kamu siapa? ( terengah – engah )
Ichio                    : ( menoleh )
Yume                   : ( membongkar tatanan kardus Ichio )
Ichio                    : hei ….!!! Apa yang kau lakukan , aku sudah susah payah merapikannya, aku bekerja sejak tadi hanya untuk ini!!
Yume                   : maaf …!!! Aku hanya …. ( panic ) ada dimana???? Anjing yang disini dimana???? Ada dimana mereka ???
Ichio                    : oh kalau itu, tadi Pak Otaku membawanya keluar untuk di buang  atas perintah Pak Uchigawa!! Benar – benar mengganggu …!! ( mulai merapikan kardus yang diacak – acak Yume )
Yume                   : ( kaget ) apa???!! Di buang ?!!
Ichio                    : Bodoh sekali yang meletakkannya disini!!
Yume                   : ( kesal ) huh !!! kau.. jangan sok tau ya!!! ( berlari keluar )


Di Ruang Presiden Direktur

BRAK….!!!


Yume                   : ( membuka  pintu dengan kasar )  AYAH……?!!! ( berwajah marah dan panic )
Tn. Ichigawa       : ada apa ini???!
Yume                   : mana Kak Otaku???!!!
Tn. Uchigawa      : memang ada apa???
Yume                   : ( benar benar kesal dan khawatir) Anjingnya dimana?
Tn Uchigawa       : Anjing?!! Maksudmu anjing yang di Gudang?! Karena mengganggu aku menyuruh Otaku untuk membuangnya!!
Yume                   : Ayah ..!!! Anjing itu adalah peliharaanku dan itu obyek Prakteku !!! ( marah dan sangat sedih )
Tn. Uchigawa      : be – benarkah ?!! ( memencet bel panggil ) tolong panggilkan pak Otaku , suruh dia kesini!!
∞                          : Maaf Pak Otaku tidak ada
Tn. Uchigawa      : panggil siapa saja yang ada di Gudang sekarang !!!

Sesaat kemudian

Ichio                    : ( masuk keruangan lalu melihat Yume, agak terkejut ) eh… ( lalu membungkuk ) Tuan memanggilku?!
Yume                   : ( terkejut melihat Ichio ) eh?! Dia?
Tn. Uchigawa      : iya.., apa kau tau dimana Pak Otaku membuang anjing – anjing itu ?!
Ichio                    : saya tidak tau…
Yume                   : ( menunduk stress )
Tn. Uchigawa      : begitu ya?!
Ichio                    : maksudku… saya tidak tau pasti.., tadi saya melihat Pak Otaku membawa kardus ke Gudang Penyimpanan.
Yume                   : ( merasa lega, dan penasaran lalu langsung keluar )
Ichio                    : eh?!!
Tn. Uchigawa      : Ichio ayo ke Gudang Penyimpanan!! ( berlari mengikuti Yume)
Ichio                    : e.. iya baik!! ( mengikuti Pak Uchigawa)

Gudang Penyimpanan

Tn. Uchigawa      : apa benar ada disini?
Yume                   : pokonya aku tidak mau tau , harus ketemu! ( langsung mencari di setiap sudut Gudang dan melihat ke dalam kardus – kardus )
Tn. Uchigawa      : Yume …. Berhati – hatilah…!!
Ichio                    : sepertinya ada disini…

“ GUK GUK “

Yume + Ichio + Tn Uchigawa : ( menoleh ke sumber suara)
Ichio                    ; sepertinya ada disana !! ( langsung menuju arah suara dan membongkar kardus ) kenapa naik keatas begitu!! ( memanjat tumpukan kotak )
Yume                   : (menngikuti Ichio ) dia pasti ketakuatan… berhati – hatilah…!!! Inu… ayo Inu.. turun !!
Tn. Uchigawa      : Yume hati – hati ..!!
Yume                   : ( menggendong anjingnya )
Ichio                    : nah beres ketemu kan?!
Yume                   ; masih kurang satu !
Ichio                    : apa?! ( melihat sekeliling ) ada dimana ya?!! ( memanjat ketumpukan kotak lebih tinggi ) aku cari disana aku kearah sana Ya?!
Yume                   : iya ( sambil menggendong anjing memanjat kearah yang berlawanan dengan ichio )
Ichio                    : ( melihat ada anjing yang memanjat tiang horizontal , dan berusaha untuk naik tapi kesulitan) Hei jangan kesana BODOH!!! Berhenti!!
Yume                   : ( menoleh ) Bodoh??? Jangan sembarangan ya?!  Eh … ?!!!  ( melihat anjingnya )
Ichio                    : yang aku maksud bukan kamu!! ( langsung menuju ke anjing dengan cepat )
Yume                   : jangan .. AWAS…. !!!
Ichio                    : ( terpeleset )
Tn. Uchigawa      : Ichio…!!!!

“ GUBRAK… BRUK… BRAK… “

Tn. Uchigawa      : ( menolong Ichio yang jatuh menimpa kardus – kardus kosong ) kau tak apa – apa Ichio???!! Untung bukan kardus barang!!
Ichio                    : ( merasa kesakitan , sambil menggencong anjing Yume)
Yume                   : ( turun dan berlari ke arah Ichio ) kau tak apa???!!
Ichio                    ; huk – huk …!!!
Yume                   : hachi..!! debunya banyak sekali!!
Ichio                    : iya benar!!
Tn. Uchigawa      : sudah ketemu  ( melihat sekeliling ) wuh.. berantakan sekali!! Ichio besok bersama yang lain bereskan tempat ini ya!! Aku kembali ke kantorku dulu!! ( pergi )
Yume                   : huh Ayah …
Ichio                    : ini anjingmu!! ( memberikan anjing itu kepada Yume) jangan di taruh Gudang lagi ! ini merepotkan …, dia bisa mati!!
Yume                   : (perasaannya lega dan senang anjingnya ketemu , menerima anjing dari tangan ichio ) iya maafkan aku sudah merepotkanmu…, kamu tidak apa – apa?
Ichio                    : tidak masalah!! ( memunguti kardus, dan menatanya ) Wah besok bisa banyak kerjaan, aku cicil sekarang !!
Yume                   : terima kasih banyak…. ( membungkuk ) terima kasih Ichio…!! ( tersenyum lega )
Ichio                    : eh?! ( tersenyum ) sama – sama !!
Yume                   : ( malu , wajah memerah) ah … aku bantu ya..! ( meletakan anjing – anjing itu lalu membantu menata kadus)
Ichio                    : tidak perlu!!
Yume                   : ini juga karena salahku kan?!
Ichio                    : suka – suka kamu saja!!
Yume                   : hachi..!! debunya banyak sekali ( debunya banyak sekali yang beterbangan )
Ichio                    : ( batuk – batuk ) < gawat … > ( menutup mulutnya )
Yume                   : eh maaf … kamu tidak apa – apa?? Sepertinya kau alergi debu juga…
Ichio                    : ( bicara sambil menutupi mulutnya ) aku tak apa – apa !! pergilah biar aku bereskan sendiri besok!! ( pergi )
Yume                   : Hei Ichio… Ichio…!!! ( berdiri terpaku )

Ichio, memberikan anjing kecil itu pada Yume

Di Toilet
Ichio                    : ( meliahat tangannya ) ekh … !! ( melihat ada darah di tangannya ) huk huk …!!! ( batuk darah ) kenapa harus disaat seperti ini !! ( membasuh mulutnya )


Ichio , batuk darah

Malam Hari
Di Rumah keluarga Hoshiki 

Ichio                    : aku pulang !!
Hoshiki                : kenapa malam sekali?!
Ichio                    : ( berjalan menuju dapur ) aku ada tambahan pekerjaan !!
Hoshiki                : ( mengikuti Ichio ) kau tidak berbohong kan ?!
Ichio                    : ( membuka kulkas , mengambil air minum ) Apa tampangku ini terlihat seperti pembohong ?!
Hoshiki                : mungkin saja kan.., kau menemui gadis itu lagi!!
Ichio                    : ( meletakan air minum ) aku malas membahas ini Ayah!! Aku lelah!! ( pergi )
Hoshiki                : ( berdiri terpaku ) dasar ..!! aku semakin tidak tau anak ini!!

Kamar Ichio 

Ichio                    : ( sedang menelepon ) Halo…
Amai                    : Kak Ichio?!
Ichio                    : kau sudah tidur?
Amai                    : belum, aku memikirkan Kakak..!! aku rindu ..
Ichio                    : aku juga …!! Bagaiman tes masuknya?
Amai                    : lancar.. tapi pengumumannya belum keluar.
Ichio                    : begitu…, Amai.. jika kau berhasil ke Universitas itu aku akan mengabulkan permintaanmu. Kalau aku boleh tau apa yang kau inginkan?
Amai                    : benarkah…, bagaimana kalau jalan – jalan ..?!!
Ichio                    : baiklah akan aku usahakan..!! tapi sabagai imbalannya kau juga harus mengabulkan permintaanku!  Aku ingin…
Amai                    ; ( memerah ) tapi itu kan…
Ichio                    : iya … boleh kan…, aku mohon kabulkanlah permintaanku ini!!
Amai                    : ….
Ichio                    : jadi bingung ya..?! ya sudah selamat malam , semoga mimpi indah..! ( menutup telpon ) 

 Bersambung....

1 comment: